RESENSI BUKU FILSAFAT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
1.2
Rumusan
Masalah
Dalam menulis suatu makalah, rumusan masalah
sangatlah penting, dengan adanya rumusan masalah dapat diketahui inti persoalan
sehingga dapat mengarahkan dan menegaskan dalam penulisan suatu makalah. Maka
dari itu keputusan masalah dalam makalah HUBUNGAN SPIRITUAL DENGAN ILMU berdasarkan
latar belakang diatas adalah sebagai berikut
1. Apa pengertian Spiritual?
2. Apa pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan?
3. Bagaimanakah
hubungan antara Spiritual dengan Ilmu Pengetahuan?
1.3
Tujuan
Penulisan
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
tentunya mempunyai tujuan yang sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan.
Apabila kegiatan yang dilakukan tidak mempunyai tujuan, maka kegiatan tersebut
tidak akan terarah. Tujuan dalam penulisan makalah ini, berdasarkan rumusan
masalah diatas, yaitu:
1. Untuk
Mengetahui Apa Pengertian Spiritual.
2. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Ilmu dan Ilmu
Pengetahuan.
3. Untuk Mengetahui Bagaimanakah hubungan
antara Spiritual dengan Ilmu Pengetahuan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Resensi
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata
kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau
menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan
recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga
istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi
dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau
mengkritik buku. Di Indonesia, resensi buku serimg juga diistilahkan dengan
timbangan buku, timbangan buku, tinjauan buku, bedah buku atau ulasan buku.
Resensi adalah suatu ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para
pembaca apakah sebuah buku atau karya ituapakah patut mendapat sambutan dari
masyarakat atau tidak. Seorang penulis resensi (pertimbangan buku) bertolak
dari tujuan untuk membantu para pembaca dalam menentukan perlu tidaknya sebuah
buku dibaca.
Sifat resensi harus dipenuhi adalah nilai informasinya bagi pembaca.
Sebuah resensi harus memberikan informasi yang lengkap kepada pembacamengenai
buku yang diresensi itu. Di samping nilai informasi, sebuah resensi juga seringkali
mengandung nilai advertensi, maksudnya dengan resensi itu diupayakan agar
pembaca tertarik untuk membaca (tentu saja setelah mereka membeli).
2.2 Resensi
Buku
RESENSI
BUKU FILSAFAT ILMU
Identitas
Buku
Judul Buku :
Filsafat Ilmu
Penulis :
Prof. Dr. Amal Bakhtiar, M.A
Penerbit :
PT RajaGrafindo Persada
Tahun Terbit :
2007
Cetakan :
pertama
Tebal Buku :
xiv + 266 hlm
ISBN :
979-421-993-2
Pendahuluan
Tema Buku : Peran filsafat dalam
menyatukan visi keilmuan dari berbagai disiplin ilmu
Biodata Penulis :
Amsal Bakhtiar lahir di
Padang Panjang, Sumatera Barat, 19 Desember 1960. Tugas utamanya dalah dosen
tetap di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain itu ia juga mengajar di beberapa perguruan tinggi; Universitas Islam
Empat Lima (UNISMA), al-Akidah dan Perguruan Tinggi Thawalib Jakarta.
Riwayat pendidikan mantan
aktivis mahasiswa ini mulai dari Sekolah Dasar (Tamat 1972); kemudian
melanjutkan ke Thawalib Padang Panjang (1975); kemudian melanjutkan ke
Pesantren Gontor Ponorogo Jawa Timur. Sebelum kuliah, dia menjadi tenaga da’I
di sumber Agung, Kinali Sumatera Barat selama dua tahun (1980-1982). Dia lalu
melanjutkan ke Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga meraih sarjana muda (tahun 1985),
Sarjana Lengkap (1987), Magister Agama (1993), dan terakhir meraih gelar Doktor
tahun 1998, sedangkan pangkat Guru Besar diraihnya pada tahun 2005.
Gambaran
Pokok-pokok Isi Buku
1.
Ruang lingkup
filsafat ilmu, yang di dalamnya meliputi: Ilmu sebagai kajian filsafat,
pengertian Filsafat Ilmu dan tujuan filsafat ilmu
2.
Sejarah
perkembangan ilmu, yang di dalamnya meliputi: Landasan ilmu pada zaman Yunani,
Perkembangan ilmu Zaman Islam, kemajuan ilmu zaman renaisans dan modern dan
kemajuan ilmu zaman kontemporer.
3.
Pengetahuan
dan ukuran kebenaran, yang di dalamnya meliputi: Definisi dan jenis pengetauan,
hakikat dan sumber pengetauan, kuran Kebenaran dan klasifiksi dan hierarki
ilmu.
4.
Dasar-dasar
ilmu, yaitu secara ontologi, epistemologi dan aksiologi.
5.
Sarana
ilmiah, yaitu meliputi bahasa, matematika, statistik, dan logika.
6.
Tantangan dan
masa depan ilmu, yaitu meliputi: Kemajuan ilmu dan krisis kemanusiaan, dan juga
meliputi Agama, Ilmu danmasa depan manusia.
Kelebihan
Buku
Materi-materi yang dibahas dalam buku ini lebih
mendalam karena dengan jumlah halaman 266+xiv tetapi materi yang dibahas tidak
banyak sub. Buku ini juga disusun berdasarkan sumber-sumber dari buku lain.
Kekurangan
Buku
Untuk mahasiswa Hindu, beberapa pembahasan dalam
buku ini tidak terlalu cocok, karena dalam buku ini beberapa pembahasannya
tidak bersifat umum, hanya dibahas perkembangan ilmu pada masa Islam Klasik
saja, tidak ada pembahasan tentang perkembangan ilmu dalam agama-agama lain
selain islam. Kekurangan lain dalam buku ini yaitu daftar pustaka dalam buku
ini lebih banyak bersumber dari Islam, jadinya buku ini kesannya hanya cocok
dengan masyarakat Islam, akan sulit untuk diterima oleh masyarakat agama lain,
jika adanya panatik.
Tinjauan
Bahasa yang digunakan dalam penyusunan buku ini
baik, karena apabila ada istilah-istilah langsung dijelaskan dalam kurung.
Penutup
Buku ini ditujukan kepada mahasiswa Fakultas
Ushuluddin dan UIN Jakarta, karena buku ini disusun oleh penulis yang merupakan
dosen di kampus tersebut dan merupakan buku wajib (daras) untuk mata kuliah
filsafat ilmu.
RESENSI
BUKU FILSAFAT ILMU
Identitas
Buku
Judul Buku :
Filsafat Ilmu
Penulis :
Prof. Dr. Dewa Made Tantera Keramas
Penerbit :
Paramita
Tahun Terbit :
2008
Cetakan :
pertama
Tebal Buku :
X + 150 hlm
ISBN :
978-979-722-432-5
Pendahuluan
Tema Buku : Filsafat Ilmu dengan kajian
yang berbasis Ilmu Filsafat
Gambaran
Pokok-pokok Isi Buku
Buku ini memuat pokok-pokok
pikiran penulis tentang filsafat ilmu dengan kajian yang berbasis ilmu
filsafat. Pola yang dipakai dalam kajian ini mementingkan unsur-unsur sinergi
antar ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial budaya. Juga dijelaskan tentang
pentingnya menata sistematik keilmuan berdasarkan teori, konsep, hipotesa, dan
pembuktian dengan pengumpulan data-data yang sahih di lapangan. Dengan
pembahasan sebagai berikut:
1.
Filsafat Ilmu
dan Ilmu Filsafat
2.
Bagaimana
ilmu dikembangkan.
3.
Dua filsafat
dunia, Dunia Barat vs Dunia Timur.
4.
Ilmu Sains
(pasti alam) dan ilmu sosial budaya (humaniora) dan peran metodologi
penelitian.
5.
Makna lambang
dan simbol dalam kebudayaan.
6.
Filsafat
agama Hindu Ciwa Sidhanta
7.
Penyebaran
Siwa Sidanta ke asia tenggara dan pemaknaan budaya hindu indonesia.
8.
Filsafat ilmu
menerima kebenaran sementara, sebagai akibat dari pemberlakuan asas manfaat
pada ilmu-ilmu baru.
9.
Psikologi
agama dalam perspektif filsafat ilmu
10.
Epilogue,
yang di dalamnya berisi judul: berakhir
karena sempurna, pemberontakan gagal, dan masihkah ada harapan kedepan?
Kelebihan
Buku
Untuk mahasiswa ataupun masyarakat umum yang
beragama Hindu, buku ini baik untuk dibaca dan dipelajari, karena dalam buku
ini tidak hanya dibahas tentang filsafat barat saja, tetapi juga dibahas
tentang filsafat timur, perbandingan filsafat barat dengan filsafat timur.
Materi-materi yang dibahas dalam buku ini juga luas.
Kekurangan
Buku
Dalam buku ini membahas banyak materi tetapi
jumlah halaman buku ini kurang, yaitu hanya X + 150 hlm, sehingga pembahasannya
kurang mendalam hanya pokok-pokok pentingnya saja. Buku ini tidak mencantumkan daftar pustaka,
tetapi dalam buku ini ada kutipan-kutipan.
Tinjauan
Bahasa yang digunakan dalam buku ini baik, dan
mudah dipahami.
Penutup
Buku ini ditujukan untuk masyarakat dan mahasiswa
Hindu, Khususnya untuk mahasiswa pasca sarjana Universitas Hindu Indonesia.
RESENSI BUKU
FILSAFAT ILMU KLASIK HINGGA KONTEMPORER
Identitas
Buku
Judul Buku :
Filsafat Ilmu Klasik Hingga Kontemporer
Penulis :
Dr. Akhyar Yusuf Lubis
Penerbit :
PT. RajaGrafindo Persada
Tahun Terbit :
2016
Cetakan :
Cetakan ke-3, Januari 2016
Tebal Buku :
xiv + 266 hlm
ISBN :
978-979-769-686-3
Pendahuluan
Tema Buku : Perkembangan Filsafat Ilmu
Biodata Penulis :
Dr. Akhyar Yusuf Lubis
adalah adalah pengajar senior di Departemen Filsafat Fakultas Ilmu Budaya (FIB)
Universitas Indonesia (UI) dan pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi
Pascasarjana Filsafat FIB UI. Di samping mengajar di lingkungan UI, utamanya
untuk program pascasarjana, penulis juga pernah mengajar di beberapa kampus
lainnya (beberapa diantaranya masih aktif) seperti di lingkungan Universitas Islam
Negeri (UNJ) Syarif Hidayatullah, Institut Pertania Bogor (IPB), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas
Terbuka (UT), Program Pascasarjana Islamic
Colloge Jakarta, Universitas Bina Nusantara (Binus), Surya University
Penulis juga aktif
menulis. Beberapa judul karya tulis menulis yang telah terbit diantaranya
seperti Filsafat Ilmu: Klasik hingga
Konteporer (Penerbit Rajagrafindo Persada), Teori dan Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial Budaya Kontemporer (Penerbit
Rajagrafindo Persada), Postmodernisme:
Teoridan Metode (Penerbit Rajagrafindo Persada), Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan (Penerbit Koekoesan), Seri Tokoh Filsafat: Faul Feyarabend (Penerbit
Teraju), Filsafat Sosial (Penerbit
Universitas Terbuka) dan Masih Adakah
Tempat Berpijak Bagi Para Ilmuwan: Sebuah Uraian Filsafat Ilmu Pengetahuan Kaum
Postmodernis (Penerbit Akademia)
Gambaran
Pokok-pokok Isi Buku
Buku ini membahas filsafat
ilmu (epistemologi) dan metodologi yang sangat mendasar, yaitu perkenalan dasar
filsafat, Epistemologi, filsafat ilmu pengetahuan, rasionalisme klasik dan
modern, empirisme klasik dan modern, Dalam buku ini juga dibahas tentang paradigma.
Pembahasan tentang paradigma ini (dari pemikiran Thomas Samuel Kuhn) membawa
kita kepada pemahaman seperti perihal prinsip ketidaksepadanan (incommensurability) dan pluralitas
paradigma. Berbeda dengan poeitivisme yang menekankan kesatuan dan keseragaman,
melalui pembahasan tentang paradigma ini, akan ditemukan sudut pandang yang
berbeda, yang menitikberatkan kepada keberagaman dan kepluralitasan.
Dalam buku ini dibahas
juga tentang hermeneutika dan fenomenologi. Hermeneutika dan fenomenologi
memiliki asumsi dasar yang berbeda dengan positivisme. Karena itu, metode yang
mereka gunakan juga berbeda. Metode Hermeneutika dan fenomenologi atau gabungan
keduanya ini sekarang sudah mulai banyak digunakan dalam kajian sosial-budaya
kekinian (Kontemporer), dan juga kaitan antara Hermeneutika dan fenomenologi
dengan ilmu-ilmu sosial-budaya (dan juga psikologi).
Kelebihan
Buku
Buku ini memiliki pembahasan yang bersifat umum.
Materi-materi yang dibahas sangat mendalam. Buku ini juga memiliki banyak
referensi, yaitu sampai 292 daftar pustaka.
Kekurangan
Buku
Dengan jumlah daftar pustaka yang banyaknya sampai
292 daftar pustaka, tetapi kutipannya tidak terlalu banyak, dan kutipannya
terlalu singkat-singkat, sehingga tidak sesuai dengan jumlah daftar pustaka.
Tinjauan
Bahasa yang digunakan dalam penyususan buku ini
baik dan mudah dipahami. Apabila ada bahasa asing yang digunakan, langsung
diisi penjelasan dalam kurung.
Penutup
Buku ini ditujukan untuk masyarakat umum, karena
pembahasannya bersifat umum juga. Tidak mengkhusus untuk beberapa kelompok
masyarakat tertentu.
RESENSI BUKU
FILSAFAT ILMU DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
Identitas
Buku
Judul Buku :
Filsafat Ilmu Dan Perkembangannya di Indonesia
Penulis :
Drs. Surajiyo
Penerbit :
PT. Bumi Aksara
Tahun Terbit :
2008
Cetakan :
Cetakan ketiga, November 2008
Tebal Buku :
x + 170 hlm
ISBN :
ISBN (13) 978-979-010-064-0
ISBN (10) 979-010-064-7
Pendahuluan
Tema Buku : Perkembangan Filsafat Ilmu
di Indonesia
Biodata Penulis :
Drs. Surajiyo lahir di
Sleman Yogyakarta, 27 September 1963. Agama Islam. Pendidikan Dasar di SD Negeri
sendangharjo II Sendangrejo, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Tingkat menengah di
SMP Negeri Sendangsari, Minggir Sleman, dan tingkat atas masuk Sekolah Menengah
Tinggi di Universitas Gadjah Mada Fakultas Filsafat, lulus Sarjana tahun1987.
Sejak tahun1989 sampai sekarang menjadi dosen tetap pada Institut Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta dengan tugas mengasuh mata kuliah: Dasar-dasar
Ilmu Filsafat, Dasar-dasar Logika, Ilmu Budaya dasar, dan Pancasila. Jabatan
Akademik sejak tahun 2001 Lektor Kepala. Jabatan struktural: Pernah menduduki
Staf Rujukan, Kepala Bagian Pengembangan Biro Sumber Daya Manusia, Tenaga Ahli
di Lembaga penelitian IISIP Jakarta, Kepala Bagian Sirkulasi Perpustakaan dan
mulai tahun 2003 sampai sekarang sebagai Kepala Perpustakaan IISIP Jakarta.
Karya-karya Ilmiah tentang ilmu filsafat, Pancasila, humaniora dan masalah
budaya baik dalam bentuk buku atau artikel telah banyak dipublikasikan. Karya
Ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk buku adalah Ilmu Filsafat Suatu pengantar diterbitkan Bumi Aksara Jakarta
(2005), dan Dasar-dasar Logika
diterbitkan oleh Bumi Aksara Jakarta (2006). Karya Ilmiah dalam bentuk arikel
diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Internasional dan Nasional yang terakreditasi
serta Majalah Ilmih Nasional serta Jurnal Antropologi Jurnal Ilmiah WIDYA
YUSTITIA, Majalah WIDYA, Majalah Humaniora, Jurnal Filsafat, Jurnal Kampus
Tercinta, Jurnal Universitas Pelita Harapan, Majalah GEMA, Majalah Parameter,
Majalah DIGNA, Majalah Sociae Polities, Jurnal TAJDID, Jurnal Hukum Lex
Jurnalica dan sebagainya.
2.3 Hubungan Spiritual dengan Ilmu
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Spiritual berasal dari kata Spirit, yang mengandung
arti semangat, kehidupan, pengaruh, antusiasme. Spirit sering diartikan sebagai
roh atau jiwa. Sehingga sesungguhnya istilah spiritual artinya berhubungan
dengan roh, spirit dan religius. Agama adalah sebagai sistem organisasi
kepercayaan dan peribadatan dimana seseorang bisa mengungkap dengan jelas
secara lahiriah mengenai spiritualitasnya.
Ilmu (science)
termasuk pengetahuan (knowledge).
Yang dimaksud dengan ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara
tertentu yang dinamakan metode ilmiah. Merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematis diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu
Ilmu keduniawian harus seimbang dengan ilmu spiritual. Ilmu keduniawian
yang banya kita kuasai, seperti halnya teknologi yang berkembang saat ini,
apabila tidak seimbang dengan pengetahuan rohani/spiritual/ketuhanan, sudah
pasti ilmu yang kita miliki tidak bermanfaat dengan baik. Seperti yang diungkap
oleh Albert Einstein, Ilmu tanpa Agama itu Buta, Agama tanpa Ilmu itu Lumpuh.
3.1 Saran
Sebagai umat Hindu, seharusnya mampu memahami dan
menerapkan keseimbangan antara ilmu keduniawian dan ilmu spiritual. Sebagai
manusia yang memiliki kemampuan
terbatas, harus sadar dan mengakui akan keterbatasan yang kita miliki, dan
yakin bahwa ada sesuatu yang luar biasa di luar diri kita. Semoga makalah ini
bermanfaat.
Comments
Post a Comment